Jumat, 08 Oktober 2010

Test Keperawanan Siswa, Ide Yang Kebablasen!

Test keperawanan terhadap siswa yang akan melanjutkan pendidikan di sekolah menengah sungguh ide yang kebablasen. Sebenarnya ide cemerlang memang diperlukan dari para anggota legeslatif, namun ide yang satu ini justru menunjukkan betapa rendahnya kwalitas pencetusnya!

Wacana tes keperawanan bagi calon siswa SMA di Provinsi Jambi menuai kontroversi. Secara tegas Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menolak wacana tersebut.

“Saya kira itu melanggar HAM karena persoalan keperawanan itu privasi setiap orang. Kami secara tegas menolak wacana tersebut,” ujar Ketua Komnas PA Aries Merdeka Sirait saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Jumat (24/9/2010).

Aries mempertanyakan tolak ukur membedakan dan bukti bagi siswa yang masih perawan dan tidak perawan. “Apalagi kalau laki-laki, bagaimana cara mengetahuinya. Wacana ini sama sekali tak ada kerjaan dan berlebihan,” tandasnya.

Daripada memeriksa keperawanan yang dinilai sangat privasi, kata Aries, lebih baik, lembaga pendidikan lebih memikirkan apakah anak tersebut memiliki ketergantungan narkoba atau tidak. Sebab, persoalan narkoba berdampak kepada masyarakat, tetapi soal keperawanan
lebih bersifat pribadi.
“Seandainya siswa yang diperiksa keperawanannya tersebut mengaku, lalu apa untungnya. Pokonya kami menolak wacana ini,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Wacana kontroversial tentang pendidikan muncul di Provinsi Jambi. Untuk dapat melanjutkan pindidikan ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), calon siswa harus masih perawan dan perjaka.

Gagasan ini pertama kali muncul dari Anggota Komisi IV DPRD Jambi, Bambang Bayu Suseno. Menurutnya, ide tersebut digulirkan, karena angka pergaulan bebas di kota besar termasuk Jambi, terus meningkat.

“Saya sadar wacana ini menimbulkan kontroversi. Tapi wacana ini saya usulkan untuk syok terapi generasi muda. Jujur, saya prihatin dengan pergaulan remaja saat ini,” tegas Bambang saat diwawancara okezone.
| okezone | from: Pojok Kelasku
Related Posts with Thumbnails

6 komentar:

  • lina@women's perspectives says:
    8 Oktober 2010 pukul 20.25

    Bener Kawan, ini ide yang kebablasan.
    Maksudnya sih baik...
    Pendidikan kan hak setiap manusia, mau dia itu perawan/perjaka atau tidak. Hilang keperawanan bisa disebabkabn hal yang tidak terkait moral/seks bebas, seperti perkosaan dan kecelakaan.
    Yang penting sih pendidikan agama & budi pekerti sejak dini...

  • Gus Ibrahim says:
    8 Oktober 2010 pukul 22.01

    @lina@women's perspectives : Iya, Bu Lina, sebagai siswa, saya tersinggung. Semoga, para tokoh da pejabat kita memahami bahwa hak-hak azazi dan harga diri manusia selalu dijunjung tinggi. Btw, thanks sudah sudi mampir di sini.

  • rzky-joos says:
    9 Oktober 2010 pukul 09.21

    kalau saya yg dijadiakan tukang test nya hmm..hmm ane setuju he..he..he.

  • ibrahim says:
    9 Oktober 2010 pukul 11.32

    Hehehe.... bisa-bisa ane ketularan, donk, Gan... Tapi ada komisi perlindungan anak indonesia, Gan..bahaya! thanks for comment! Good luck

  • Ace Maxs says:
    22 April 2013 pukul 08.14

    mungkin hal ini bertujuan untuk menjaga kepribadian seorang perempuan ,

  • Obat Nyeri Persendian says:
    22 April 2013 pukul 08.20

    Tapi takut disalah gunakan juga tuh, apalagi kalau yang meriksanya laki-laki ehhhhh malah di anuin lagi.

Posting Komentar

TULIS KELUHAN ANDA DI SINI