Senin, 11 Oktober 2010

Mobil "Lemon" ITS Unjuk Gigi di Kompetisi Asia-Pasifik

Mobil warna lemon( illustras-lemon-squeezy-co-uk)

Suatu prestasi membanggakan telah diraih oleh kakak-kakak Mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang tergabung dalam Tim Spektronics berhasil menciptakan mobil mini berbahan bakar sari lemon. Mobil yang berdimensi sepatu box (40cm x 30cm x 18cm) tersebut telah diuji coba di Surabaya 30 September yang lalu, kemudian diikutsertakan dalam Chemical Engineering Car Competition (Chem-E-Car Competition) tingkat Asia Pasifik yang digelar di Taiwan mulai 5 hingga 8 Oktober.

Mobil "speKtronics" buatan kakak-kakak tim mahasiswa Jurusan Teknik Kimia FTI ITS Surabaya dengan "bensin" lemon meraih peringkat ketiga dalam sesi poster pada kompetisi mobil kimia tingkat Asia-Pasifik di Taiwan pada 5-8 Oktober 2010. Keberhasilah putera Ibu Pertiwi ini sungguh membanggakan, mengingat lomba itu diikuti 54 tim dari 12 negara, dengan dua sesi yaitu performance dan poster. speKtronik merebut peringkat ketiga dan The Best Design Modelling dalam sesi poster, demikian ujar ketua tim ITS, Hardiyanto Dwi Saputra, setiba di Bandara Juanda Surabaya, Senin , seperti dilansir oleh Antara. Sebuah sukses yang selayaknya disyukur bukan saja oleh keluarga ITS, namun juga oleh seluruh Bangsa Indonesia. Prestasi dalam kompetisi mobil kimia atau "Chemical Engineering Car Competition" (Chem-E-Car Competition) tingkat Asia-Pasifik ini adalah baru pertama kali diikuti tim ITS sekaligus merupakan satu-satunya wakil dari Indonesia.

"Itu hadiah terindah yang kami peroleh, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada pihak-pihak yang mendukung keberangkatan kami, baik dari ITS, Ditjen Dikti Kemdiknas, Semen Gresik, dan Laboratorium Energi dan Studi Rekayasa," katanya.

"Chem-E Car Competition" adalah ajang yang diselenggarakan oleh Asia Pasific Confederation of Chemical Engineering (APCChE) bekerja sama dengan American Institute of Chemical Engineering (AIChE). Pada kompetisi ini, para peserta diwajibkan mengaplikasikan ilmu keteknik-kimiaan dalam bentuk mobil yang digerakkan oleh energi dari reaksi kimia serta dapat membawa beban sejauh jarak tertentu.

"speKtronics digerakkan dengan energi yang direaksikan dari ekstrak lemon dan CuSO4 yang dihubungkan dengan katode-anode untuk menghasilkan reaksi kimia, lalu rangkaian dipasang seri dan paralel sedemikian rupa hingga menimbulkan proses elektrokimia seperti aki pada motor atau mobil," kata Hardiyanto Dwi Saputra.

Secara teknis, mobil speKtronics dirancang dengan bahan yang murah, seperti gabus, resin, lem kayu, tisu, dempul, perban, dan cat, sehingga pihaknya tidak sampai menghabiskan dana Rp 1 juta, padahal harga maksimal dari panitia adalah 2.000 dolar AS.

"Risetnya yang mahal," katanya didampingi Ketua Jurusan Teknik Kimia Prof Dr Ir Tri Widjadja M.Eng. Menanggapi capaian itu, Prof Tri Widjadja menilai lomba seperti itu perlu diikuti oleh mahasiswa Teknik Kimia untuk melakukan "internasionalisasi" Teknik Kimia.

"Setidaknya Teknik Kimia akan menjadi `center of excellent` dalam pengembangan energi alternatif di Indonesia agar tidak kalah dengan negara lain," katanya. Related Posts with Thumbnails

Alhamdulillah, congratulation.. ITS..! Semoga kreativitas dan dinamika riset di lingkungan perguruan tinggi kita yang lain menyusul persembahkan sukses internasional.

2 komentar:

  • lina@women's perspectives says:
    12 Oktober 2010 pukul 00.12

    Bahan bakarnya sari lemon? Kok bisa ya...
    Selamat dengan prestasinya :)

  • Gus Ibrahim says:
    12 Oktober 2010 pukul 14.52

    @lina@women's perspectives : Betul, kan kalau kita pijat itu kulit jeruk bisa bikin pedih mata??? Trims , sudah berkenan koment... saya sungguh-sungguh tersanjung!

Posting Komentar

TULIS KELUHAN ANDA DI SINI