Rabu, 03 November 2010

China Hampir Susul AS dan Rusia Soal Luar Angkasa


Bagi saya, berita tentang kemajuan negeri China atau Jepang dalam hal kedirgantaraan dan teknologi luar angkasa, sangatlah menarik. Dan warta bahwa China kini mampu menyaingi kecanggihan sains dan teknologi dari negera-negara Barat, adalah sebuah kebahagiaan juga bagi saya!  China menyatakan akan meluncurkan sebuah laboratorium luar angkasa berawak dalam  jangka sepuluh tahun ke depan. Langkah tersebut diyakini akan menjadikan negara itu semakin  memperkecil jarak dengan AS dan Rusia sebagai negara adidaya yang bisa menjangkau bulan.

Kantor berita Xinhua mengutip seorang pejabat bidang antariksa yang mengatakan  laboratorium angkasa akan diluncurkan sebelum tahun 2016 untuk uji coba teknik dan peralatan. Belum jelas jika laboratorium itu akan diawaki untuk jangka panjang. Program stasiun luar angkasa China akan menggunakan teknologi yang sudah tersedia, misalnya wahana  luar angkasa Shenzhou dan pelontar roket Long March 2F. Xinhua  tak memberikan rincian mengenai  ukuran laboratorium itu.

Laboratorium angkasa berawak akan "memperkenalkan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan inovasi negara kami, meningkatkan keseluruhan kekuatan nasional dan membuat kontribusi penting untuk meningkatkan gengsi nasional," tutur sumber Xinhua yang tidak disebut namanya itu. Prakarsa itu tampaknya belum bisa menyangi ukuran stasiun luar angkasa internasional yang dioperasikan bersama oleh Rusia, AS, dan negara lain. Tapi, laboratorium China merupakan pertanda terbaru tentang pertumbuhan kemampuan teknologi luar angkasa negara tersebut.

China meluncurkan pengorbit bulan yang kedua pada bulan ini. Negara itu juga telah berhasil  mengirimkan astronot untuk berjalan di luar angkasa pada tahun 2008. Sebelumnya hanya AS dan Rusia yang mampu melakukan hal itu. China merencanakan pendaratan tanpa awak di bulan dan akan mengoperasikan kendaraan  penjelajah bulan di tahun 2012.  Negara itu juga menargetkan akan melakukan  pengambilan contoh batu dan tanah di bulan sekitar tahun 2017. Para ilmuwan negara itu  telah memperbincangkan mengenai kemungkinan pengiriman manusia ke bulan setelah tahun 2020.

China berlomba dengan  Jepang dan India  di bidang luar angkasa, tetapi rencana itu menghadapi pengawasan  internasional. Beijing telah menyatakan bahwa eksplorasi luar angkasanya bertujuan untuk kedamaian. Kekhawatiran  akan perlombaan persenjataan luar angkasa antara AS dengan negara lain meningkat setelah China berhasil dengan ujicoba menghancurkan satelit cuacanya yang sudah usang dengan Rudal dari darat pada  Januari 2007.

Laporan menunjukkan bahwa Cina telah untuk meluncurkan Chang’e-2, probe lunar kedua negara, pada bulan Oktober tahun ini.

“Satelit akan diluncurkan pada sebuah roket pembawa Long March 3-C,” kata Liang Xiaohong, Ketua Partai dari Akademi Cina Luncurkan Kendaraan Teknologi, dan anggota Komite Nasional Rakyat China Konferensi Konsultatif Politik (CPPCC).

Diperkirakan Chang’e-2 akan mencapai KESAWAN orbit kurun lima hari Waktunya Cepat. Lebih ketimbang Chang’e-1 Yang mendarat di bulan KESAWAN julian 13 hari 14 jam 19 menit dan,” ujar Ouyang Ziyuan, kepala ilmuwan Dari Cina Lunar Proyek Eksplorasi , Pembongkaran dikutip Canada Xin Hua, Minggu (2010/12/09). Satelit kedua ini akan mengorbit 100 kilometer lebih dekat dari bulan dengan dilengkapi kamera resolusi tinggi. Pada 2017, China berencana membawa batu bulan ke bumi sebagai sample.

Selain itu, Cina kini juga menetapkan pandangannya pada planet Venus, di mana ia berharap untuk tanah probe ruang pada tahun 2015. Sebuah probe ke Mars dan mendarat bulan pertama di negara juga telah menorehkan keluar. Laboratorium antariksa pertama tak berawak, Tiangong-1, akan diluncurkan pada tahun 2011, setelah itu akan ada yang docking tak berawak pertama dengan pesawat ruang angkasa-8 Shenzhou, kata Yang Liwei, astronot pertama China untuk mengunjungi ruang pada tahun 2003, seperti dikutip oleh People’s Daily.

Pesawat ruang angkasa berawak Shenzhou-9 dan tak berawak Shenzhou-10 akan diluncurkan pada tahun 2012, dan pada tahun 2020, China akan meluncurkan stasiun ruang angkasa pertama orbitnya, katanya.

Ye Peijian, komandan-in-chief dari program bulan-probe, kata seorang orbit bulan bisa diharapkan pada tahun 2020. China may launch its first manned moon landing in 2025, a probe to Mars by 2013 and to Venus by 2015. China mungkin peluncuran pertama berawak pendaratan di bulan pada tahun 2025, probe ke Mars pada tahun 2013 dan Venus pada tahun 2015. (sumber:  Sriwijaya, kaskus, dll)
Related Posts with Thumbnails

1 komentar:

  • e-news says:
    29 September 2011 pukul 08.30

    nice info

Posting Komentar

TULIS KELUHAN ANDA DI SINI