Makin hari, senjata pembunuh kian canggih saja. Para pakar tekonologi berusaha untuk menciptakan berbagai peralatan canggih yang dapat mendominasi medan perang, namun juga sekaligus mampu meminimalisir korban jiwa manusia.
Baru-baru ini, pemerintah Amerika Serikat mengembangkan peluru canggih yang bisa mencari sendiri berbagai sasaran yang diinginkan.
Para peneliti menggunakan sirip kecil di badan peluru, yang memiliki panjang 10 cm, untuk memandu jalur lintasan dan kemudian menemukan sasaran.
"Kami bisa melakukan 10 kali pembetulan per detik agar lintasan peluru persis seperti yang kami inginkan," kata Red Jones, salah seorang peneliti.
Selain dilengkapi dengan semacam sirip, di ujung peluru dipasang sensor optik untuk mengendus sasaran.
Para peneliti juga memasang motor untuk menentukan arah lintasan peluru.
Peluru canggih ini didesain untuk menghantam sasaran dengan jarak sekitar 2 km. Namun uji coba prototipe peluru ini menunjukkan akurasinya makin tinggi untuk objek-objek jarak jauh.
Uji coba peluru mencakup simulasi komputer dan penembakan secara nyata di lapangan.
'Sangat Diminati'
Tim peneliti mengungkapkan masih ada kendala teknis namun mereka yakin masalah tersebut bisa diatasi dan peluru ini akan bisa diproduksi secara massal.
Para pakar pertahanan mengatakan peluru ini akan sangat diminati.
Elizabeth Quintana dari satu lembaga kajian pertahanan di Inggris mengatakan militer berbagai negara selalu mencari senjata dan amunisi dengan tingkat akurasi yang tinggi.
"Peluru semacam ini akan sangat bermanfaat bagi tentara di darat dan bisa meminimalkan jumlah korban di kalangan warga sipil di masa mendatang," kata Quintana kepada BBC.
Tim peneliti yang mengembangkan peluru ini mengatakan, selain militer peluru jenis ini juga bisa dipakai oleh aparat penegak hukum maupun pemburu amatir.
Quintana mengatakan pemerintah sebaiknya membatasi publik untuk memiliki peluru canggih ini.
"Ada wacana masyarakat bisa bebas membeli peluru tersebut. Namun akan jauh lebih bermanfaat bila peluru ini diberikan kepada aparat penegak hukum."
"Misalnya untuk tim yang diberi tugas membebaskan sandera," katanya. (
see original News)